Efek

WELCOME TO MGMP IPA GUGUS SUKARAJA SUKABUMI, BETTER EDUCATION THROUGH REFORMED MANAGEMENT AND UNIVERSAL TEACHER UPGRADING

Jumat, 03 Desember 2010

Contoh studikasus3

Keinginanku Membawa Mereka Menjadi Dirinya Sendiri
Oleh Helsy Elselia, S.Pd.
Guru SMPN 2 Tangjungsari- Sumedang

Siang itu udara terasa panas dan pelajaran akan diakhiri dengan dua jam sisa dalam arti sisa tenaga, sisa konsentrasi, bahkan mungkin sisa semangat dalam belajar. Pada kesempatan siang itu materi pelajaran yang akan disampaikan adalah sistem peredaran manusia yang mebahas bagaimana sistem transfortasi dalam tubuh manusia.

Materi sistem peredaran darah ini adalah topik yang cukup sulit dipahami oleh siswa karena banyak sekali istilah baru dan tidak adanya media yang dapat langsung diamati oleh siswa. Biasanya media yang sering digunakan adalah charta. Sistem peredaran darah terdiri atas organ jantung, pembuluh arteri, vena, dan kapiler, yang beredar dua kali mengelilingi jantung. Setelah banyak bercerita tentang hubungan organ-organ tersebut, tampak siswa mulai gerah dan lama-lama surut menjadi lebih tenang. Metode yang digunakan berupa ceramah sehingga guru yang menjadi pusat belajar dan siswa hanya tenang mendengarkan. Setelah beberpa waktu kegiatan inti berlangsung, anak-anak mulai mengantuk dan berjuang sekuatnya untuk dapat membuka mata. Terbayang dalam benak saya, anak-anak berusaha menahan kantuk dan mengikuti cerita tentang sistem peredaran darah.

Sayup-sayup suara yang saya ucapkan seolah-olah kegiatan meninabobokan anak di siang hari. Tibalah saatnya proses evaluasi tentang sejauh mana hasil ceramah saya hari ini dengan melemparkan sejumlah pertanyaan. Di luar dugaan saya ternyata tidak seorang anak pun dari 40 siswa yang mengeluarkan suara apalagi untuk menjawab pertanyaan saya.

Kesal, marah, sedih, cape, dan sia-sialah pekerjaan saya hari itu. Muncul beberapa pertanyaan: ada apa ini? Apa yang salah dan apa penyebabnya? Semua pertanyaan ini terus membahana sampai jam pelajaran berakhir. Siapa yang dapat membantu memberikan jawaban atas semua pertanyaan tersebut.

Kubayangkan lagi kegiatan pembelajaran saat itu langkah-demi langkah dari kegiatan awal sampai penutup. Ada sedikit jawaban atas permasalahan itu. Timbul pemikiran mungkin pembelajarannya membosankan, suara cenderung monoton dan siswa diam, hanya ditempatkan sebagai pendengar yang setia. Mungkin inilah jawaban penyebab permasalahan di siang itu.

Adakah cara lain yang dapat mengubah suasana belajar agar lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM)? Untuk menjawab masalah itu, saya berbagi pengalaman ini dengan rekan sejawat pada kegiatan MGMP. Ada satu ide bagus yang disampaikan teman, yaitu dengan bermain peran. Akhirnya saya membuat perencanaan mengajar dengan metode bermain peran. Dalam bermain peran itu siswa menjadi bagian-bagian darah yang membawa beberapa zat berkeliling melewati wilayah trasportasi kita. Kegiatan ini dilaksanakan di luar kelas dengan menggambarkan aliran darah yang harus dilalui siswa.

Dari metode yang saya kembangkan itu membuat siswa melakukan aktivitas fisik sehingga membuat mereka tertawa, bersemangat mengikuti kegiatan, dan tidak ada yang terlihat ngantuk, bahkan mereka mampu menceritakan jalan yang mereka tempuh seperti aliran darah. Betapa bahagianya saya menemukan cara mengatasi permasalahan ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar