Efek

WELCOME TO MGMP IPA GUGUS SUKARAJA SUKABUMI, BETTER EDUCATION THROUGH REFORMED MANAGEMENT AND UNIVERSAL TEACHER UPGRADING

Senin, 06 Desember 2010

Case Study

PEMBELAJARAN IPA DI KELAS 9
VIRTUAL EKSPERIMEN PADA KONSEP LISTRIK DINAMIS
OLEH : Mr. Yandi Oktian F

Image belajar IPA identik dengan kegiatan praktikum, karena IPA dikembangkan melalui metodologi ilmiah. Ketercapaian siswa pada konsep IPA sangat bergantung pada proses bagaimana dia belajar, sehingga dengan kata lain Siswa akan terhantar pada konsep IPA dengan benar bila melalui proses-proses IPA yang benar yaitu keterampilan proses sains (Prof. DR. Ratna Wilis Dahar).
Pada tanggal 22 September 2010 saya mengajar di kelas 9C jam ke 1-2 pada konsep listrik dinamis dengan standar kompetensi memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan kompetensi dasar menganalisis percobaan listrik dinamis dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada kesempatan ini saya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBI) dengan pendekatan virtual experimen memakai media ICT(dibuat khusus untuk lingkungan sendiri yaitu SMPN 2 Nyalindung).
Sebagai langkah awal setelah dilakukan pengabsenan terhadap siswa saya menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan beberapa perangkat yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar. Kemudian siswa dibagi menjadi 8 kelompok yang terdiri atas 5 orang setiap kelompoknya. Sebelum dilakukan pembelajaran siswa diberi 4 permasalah sebagai berikut :
1.Apakah pengertian arus listrik ?
2.Bagaimana arus listrik dapat mengalir dalam rangkaian ?
3.Dari mana ke mana arus listrik mengalir ?
4.Apa saja yang termasuk sumber arus listrik ?
Selanjutnya siswa bekerja dalam kelompok melakukan eksplorasi media ICT berupa pembelajaran interaktif pada konsep listrik dinamis selama kurang lebih 30 menit. Selama kegiatan ekplorasi berlansung aktifitas setiap kelompok cukup bervariasi dengan ekspresi anggota kelompok yang bervariasi pula diantaranya ada 2 kelompok yang hampir 10 menit masih bengong, kemudian saya tanya,”kenapa belum mulai juga?”, “ga bisa pa mengoperasikannya”, jawab salah seorang siswa sambil garuk-garuk kepala tanpa berdosa (“…em…mungkin kamu ga mandi ya makanya ga bisa…heu..heu”,kata saya), selain itu ada 1 kelompok dimana tidak ada satupun siswa yang mau menjadi navigator pada kegiatan kelompoknya, akibatnya bila tidak diantisipasi ketiga kelompok ini akan lambat dan tertinggal oleh kelompok lain. Sebagai langkah antisipasi supaya tidak perjadi kemandegan dalam proses eksplorasi maka dengan terpaksa dilakukan sedikit perubahan anggota bagi ketiga kelompok tersebut secara mendadak dengan cara menukar satu anggota dengan kelompok lain dan akhirnya proses eksplorasi pun bisa berjalan. Selama proses ekplorasi saya lebih banyak memberikan petunjuk teknis atas kendala yang diihadapi siswa dalam menggunakan media terutama pada awal-awal kegiatan eksplorasi. Sedikit sekali pertanyaan yang muncul dari siswa terkait dengan materi IPA yang dipelajari dibandingkan dengan pertanyaan siswa terkait dengan cara mengoperasikan media pembelajaran berbasis ICT, entah karena siswa sudah cukup jelas dengan tayangan media atau siswa memang benar-benar belum paham sehingga tidak banyak pertanyaan yang muncul. Namun demikian selama kegiatan eksplorasi, saya tetap berada ditempat guna membantu siswa dalam mengorganisasikan temuan-temuan siswa terkait dengan peristilahan, kaidah, hukum dan persamaan matematis. Setelah melakukan ekplorasi masing-masing kelompok dilanjutkan untuk melakukan diskusi kelompok guna merumuskan dan menyusun temuan-temuan selama kegiatan eksplorasi.
Setelah melakukan diskusi kelompok, setiap kelompok mempresentasikan jawaban atas pertanyaan sebagai hasil diskusi secara lisan sambil berdiri dan membacakannya di depan teman-temannya, sementara kelompok lain mendengarkannya. Pada proses presentasi terdapat dua kelompok yang dilewat yaitu kelompok 2 dan 5 dengan alasan belum selesai, sehingga yang tampil mempresentasikan hasil diskusi hanya 6 kelompok saja.
Dari paparan presentasi yang diwakili oleh setiap juru bicara kelompok secara umum hampir 85% permasalahan dapat terjawab dengan benar. Namun demikian diantara 6 kelompok yang tampil terdapat 2 kelompok yang nyaris dapat menjawab dengan tepat keempat permasalahan di atas yaitu kelompok 1 dan 7. Sehingga pada kesempatan ini tahap konfirmasi sebagai penguatan konsep diambil berdasarkan pada hasil diskusi kelompok 1 dan 7.
Pada bagian akhir dari kegiatan ini seharusnya dilakukan kegiatan evaluasi guna mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, namun berhubung waktu yang terpotong karena terdapat kendala teknis sehingga proses evaluasi tidak sempat dilakukan. Dan pembelajaran pun diakhiri.
Dari kasus diatas tampak bahwa terdapat beberapa permasalahan yang harus diantisipasi antara lain :
1.Pembagian kelompok siswa hendaknya didasarkan pada kemampuan siswa dalam menggunakan ICT dan 
   kemampuan berkomunikasi
2.Diperlukan lembar kerja yang lebih operasional sehingga tidak ada istilah siswa yang belum selesai   
   menjawab pertanyaan karena sedikit data yang ditulis pada tahap ekplorasi
3.Kegiatan pembelajaran berbasis ICT semestinya lebih sering dilakukan supaya tidak terjadi kendala yang 
   sifatnya non teknis akibat siswa yang gaptek.

1 komentar:

  1. Sukses untuk MGMP IPA sukaraja. Di tuntaskan TAgihannya.

    BalasHapus